Senin, 16 Juli 2012

Trip Repot ila SGU... ^_^

Masih di DAOP VI
Pagi yang sejuk nan dingin menyelimuti Kota Yogyakarta. Hari ini, tepatnya tanggal 1 Juli 2012 aq berencana joyride ke Surabaya dengan menggunakan jasa KA Sancaka Pagi. Dengan nomor perjalanan 82 dan jadwal keberangkatanpukul 07.15, aq berangkat dari kost bersama temen, setengah jam sebelum keberangkatan. Emang sih jaraknya dari stasiun gag terlalu jauh, cuman buat jaga jaga aja... heheh sekalian juga pengen narsis2 dulu lah.


Suasana Stasiun Yogyakarta di pagi hari
Rencana awal sebenarnya aq beli tiket untuk pulang ke Kediri, Alhamdulillah dapet promo, heheh, pembelian H-90 tepat sih. Cuma ada suatu halangan, yang mengharuskan ane ke Jogja lagi. akhirnya kami putuskan untuk sekedar joyride aja. Itung2 melepas penat setelah UAS.

Setibanya di Stasiun Besar Yogyakarta yang sering disebut dengan "Stasiun Tugu". aq coba untuk sekedar melirik rangkaian sepur yang sudah disiapkan di jalur 2 peron selatan. And waw kali ini menggunakan dual MP (Kereta Makan ber-Pembangkit) yakni MP1 dan MP2 milik dipo YK. 


KA Sancaka Pagi dengan lokomotif CC 201 15
Setelah nyampe di stasiun, aq pun langsung beraksi. Memotret keadaan sekitar termasuk keadaan rangkaian KA. Puas iseng2 motret, langsung deh ke tempat duduk. Kebetulan dapet seat 2A dan 8D, aq pilih 8D karena dapet jendela yang gag pecah dibanding 2A yang pecah. Malah awalnya pengen bersampingan, tapi karena sebelahku 1 keluarga dapet seat 8A,8B, dam 8C. Ya udah gag masalah berpisah, yang penting tetep menikmati perjalanan. Sembari aq berjalan-jalan sambil melihat keadaan kereta. Ternyata kereta 1 yang aq naiki, menggunakan kursi berlapis kulit sentesis, but overall lumayan nyaman lah untuk kelas eksekutif. AC-nya juga pas, gag terlalu dingin. Yang unik pula, untuk Display informasi disini menggunakan TV LED (gag tau berapa inch). cukup menawan juga...
Papan pengumuman

Kereta Eksekutif 1 yang aq naiki berlivery Satwa 
Sancaka Eksa 1

Display informasi untuk penumpang pada TV LED

Interior eksa 3


Tepat pukul 07.15 sesuai di arlojiku, pengumuman KA Sancaka diberangkatkan oleh PAP stasiun. Namun entah kenapa, KA belum juga berangkat hingga 5 menit kemudian barulah semboyan 35 disuarakan. Perjalanan pun dimulai. Melintasi jembatan kali code, berjalan langsung di stasiun Lempuyangan dan menyusul KA SriTanjung yang sudah stabling di jalur 2. Kereta pun semakin cepat melintasi perkampungan dan tak lupa melintas di samping kampus.q yang terlihat di lembah sungai Gajah Wong, hohoho... Pemberhentian berikutnya di stasiun Klaten, tidak ada yang cukup menarik di sini, lanjutkan perjalanan ke Solo. Namun sepanjang perjalanan menuju Solo inilah yang cukup unik dan menarik. Disuguhkan pula pemandangan yang elok, hijau nan menawan di persawahan, tampak pula Gunung Merapi dan Merbabu yang berdiri kokoh di seberang sawah...
Berhenti di stasiun Klaten

Pemandangan gunung Merapi dan Merbabu

Setibanya di stasiun Purwosari terjadi moment yang cukup unik. Saat KA Sancaka yang aq naiki berjalan langsung di peron 2, secara bersamaan KA ArgoLawu dengan tujuan Gambir, Jakarta masuk dan berjalan langsung di jalur 3. Waw, moment silangan yang luar biasa. Sayang gag bisa ambil gambar karena posisi duduk.q di sebelah kanan.

Setibanya di stasiun SoloBalapan, sesuai perkiraan.q perjalanan jalur Joglo selama 1 jam pun terpenuhi. Banyak juga yang naik dari sini. Ada yang sedikit menarik perhatianku di stasiun ini. Yakni lukisan yang cukup unik. Bagaimana tidak, lukisan itu menggambarkan kisah pada zaman Ramayana dan Sinta, namun sudah ada keretaapi di bagian bawah lukisan. Hohoho... hebat kan..?


Kereta kembali diberangkatkan dari jalur 1 stasiun SoloBalapan. Selama perjalanan, kereta melaju dengan kencang. Dan kami pun disuguhi pemandangan khas perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Aq pun mencoba ke bordes untuk sekedar foto-foto. Lalu datang bapak KP (Kondektur Perjalanan) dan aq pun menanyakan keterlambatan keberangkatan KA dari Jogja. Dan jawaban yang cukup unik hanya karena ada turis yang terlambat, jadi menunggu. Sempat aq berpikir, kalo turis aja terlambat datang, ditunggu dan mengorbankan keterlambatan KA. Tapi, kenapa dengan warga lokal yang terlambat gag da 5 menit, malah langsung ditinggal. Hach.. just political thinking.




Masuk DAOP VII

Masuk Madiun
Suasana stasiun yang cukup lengang
Ketemu K3 "Nutrisari" dual logo
Ketemu kumpulan KRDE AC dan KRL KFW

Sesampainya di stasiun Madiun, KA masuk jalur satu. Aq pun turun sejenak untuk sekedar berfoto-foto ria. Dan Kereta kembali diberangkatkan. Waw, ternyata perkiraanku salah. Sesama Sancaka tidak jadi silang di Madiun. Aq pun bergegas naik. Sesampainya di stasiun Babadan, bersilang dengan KA ArgoWilis tujuan Bandung. Sempet BLB sebentar dan itu aq manfaatkan untuk sekedar say hai ke temen Railfan yang tidak sengaja bertemu di sana, namanya Chypto, kebetulan pas lagi hunting di sana.
Bersilang dengan KA Argo Wilis 5 tujuan Bandung
Ketemu temen sehobi

Perjalanan berlanjut, sesampainya di stasiun Saradan, aq lihat sinyal mengindikasikan semboyan 6 yang berarti “hati-hati kecepatan tidak boleh lebih dari 30 km/h”. Waah berarti bersilang dengan sesama Sancaka di sini. Dan ternyata benar. KA Sancaka 81 tujuan Yogyakarta berjalan langsung di jalur 2 stasiun Saradan. Setelah Sancaka 81 beralalu, kini Sancaka 82 kebali melanjutkan perjalanan. Merupakan pemandangan yang cukup eksotis menurut saya. Di petak Saradan-Wilangan, di sini terdapat banyak tiber/tikungan sehingga untuk KA dengan rangkaian panjang, akan terlihat liukan rangkaiannya yang menawan.
Semboyan 6 indikasi berjalan hati-hati atau masuk spoor belok

Masuk spoor belok untuk berslang dengan sesama Sancaka

The next stop is Stasiun Nganjuk. Disini biasanya banyak temen2 RF yang sedang hunting. Tapi karena banyak yang berhalangan, jadi sepi juga stasiun tanpa kehadiran para Railfans. Bertemu 3 biji plasser dan 1 gerbong penolong milik DAOP 7 MN di jalur 1. Lanjutkan perjalanan hingga Kertosono. Di sini tampak rangkaian KA BangunKarta yang stabling untuk diistirahatkan sebelum berdinas sore menuju PasarSenen Jakarta. Di jalur 3 tampak rangkaian KA Kahuripan 124 yang terlepas dari lokomotifnya karena harus isi HSD (bahan bakar Lokomotip) dan diputar posisi lokomotipnya.
Masuk jalur 2 stasiun Nganjuk
Rangkaian KA BangunKarta yang sedang bobok siang

Rangkaian KA Kahuripan yang lokomotifnya harus diputar dan diisi HSD

Percabangan menuju Kediri - Tulungagung - Blitar - Malang
Biasanya belok kanan, sekarag belok ke kiri

Perjalanan berlanjut hingga stasiun Jombang. Aq tak banyak bergerak, hanya duduk termenung menikmati perjalanan. Tampak di jalur 3 KA Logawa tujuan Purwokerto. Karena aq merasa cukup capek, aq putuskan untuk sekedar istirahat sejenak, tapi gag tidur. Sembari menikmati perjalanan dan menanti sampai di tempat tujuan. 




Welcome ila DAOP VIII

Jalan Ahmad Yani Surabaya yang terkenal macetnya nonstop
Percabangan menuju Sidoarjo

Ini yang aku suka... ^_^

Masuk jalur 6 stasiun Surabaya Gubeng
Akhirnya aq sampai di Kota Pahlawan. Tepat pukul 12.05 Kereta berhenti di Stasiun Gubeng. Sebenanya perjalanan bisa dibilang tepat waktu, tapi karena keberangkatan terlambat 5 menit sehingga nympe tempat tujuan juga terlambat 5 menit.
Kubah canopy jalu 6 stasiun Gubeng
Emplasemen stasiun yang masih sepi
KA Penataran dari Malang
KRD "Mbak SUSI"
Langsiran KA Sritanjung tujuan Banyuwangi
Setelah istirahat sejenak, barulah aq mulai kegiatan hunting KA. Sayangnya hanya sedikit KA yang aq dapat karena waktu yang terbatas pula. Sempat bertemu dengan teman-teman Railfans Surabaya. Kami pun ngobrol dan sempet pula foto bersama untuk kenang-kenangan. Hehe...

Berfoto bersama rekan-rekan RF Surabaya
Kembali...

Tepat pukul 13.30 KA GayaBaruMalam Selatan masuk jalur 1 Stasiun Surabaya Gubeng. Setelah berpaitan dengan teman-teman, aq langsung masuk dan mengambil posisi yang PW (Posisi Wenak). Kereta berangkat pukul 14.00 tepat. Selama perjlanan, kereta melaju kencang dengan suara bising khas Kelas ekonomi yang ngangenin... ^_^

KA 115 GayaBaruMalam Selatan
Di dalam KA GBMS
Karena cukup capek jadi ya, aq hanya terduduk di seat nomer 16 D kereta nomor 3. Banyak sekali insiden yang cukup membuat kuping penat, kebanyakan bagi mereka penumpang KA yang tidak tahu persis tempat duduknya, tempa duduknya ditempati orang lain, salah masuk kereta, dan bla bla bla... Aq kira PT KAI musti berbenah karena penulisan di tiket yang sedikit membingungkan penumpang. Banyak yang mengira kata “K3-sekian” menganggap mereka berada di kereta nomor 3, padahal “K3” berarti Kereta kelas Ekonomi, sedangkan nomor kereta berada di angka selanjutnya.

Perjalanan cukup tersendat ketika memasuki stasiun Mojokerto. Di sini KA menunggu bersilang cukup lama. Aq kira ada silangan dengan KLB (Kereta Luar Biasa) karena barusan dapet kabar dari teman kalo ada KLB jalan ke arah Jember. Ternyata bersilang dengan KA Logawa, huufftt... sempet upset juga. Lalu kembali berangkat jalur 2 stasiun Mojokerto. Belum selesai disini, kembali dihadapkan sendatan di stasiun Curahmalang. Barulah KLB ang dimaksud bertemu disini. Kereta yang aq naiki harus berjalan langsung di spoor belok karena spoor lurus berisi KLB muatan rel. Sesuai syarat KLB muatan rel, sebisa mungkin masuk spoor lurus. Jadi KA lain harus mengalah dan berjalan langsung di spoor belok. Sehingga memerlukan waktu tambahan yang mengakibatkan keterlambatan.Perjalanan kembali dilanjutkan, kereta behenti di stasiun Jombang. Bertemu dengan rangkaian KA BangunKarta yang sudah siap di jalur 3. Dengan lokomotif CC 203 20 salah satu lokomoif favorit sahabatku. Hehe. Kemudian kereta berhenti di stasiun Kertosono, tampak KA Rapih Ndoho tujuan Malang lewat Kediri – Tulungagung – Blitar. Kalo dilihat dari jamnya, sudah terlambat parah. Karena pukul 16.00 baru nyampe di Kertosono. Selanjutnya berhenti di stasiun Nganjuk, biasanya tiap sore banyak teman-teman Railfans nongkrong dan hunting di sini. Tapi entah kenapa hari itu terlihat sepi sekali. Lumayan banyak yang naik di stasiun ini. Namun pemandangan yang kurang sedap pun masih tetap terlihat di dalam kereta selama perjalanan. Seperti yang sudah aq jelaskan tadi... hadeh... ==”
Masuk jalur 2 stasiun Mojokerto
Bersilang dengan KA Logawa tujuan Jember

Bersilang dengan KLB muatan rel
ini yang membuat semua perjalanan jadi tersendat... =="

KA BangunKarta tujuan PasarSenen Jakarta via Semarang siap di jalur 3 stasiun Jombang

KA Rapih Ndoho tujuan Malang lewat Blitar di jalur 3 stasiun Kertosono

Stasiun Nganjuk lagi...
Nasi Goreng Reska
Terkesan perjalanan yang aq tempuh kali ini, tak beda jauh dengan perjalanan KA Kahuripan yang biasa aq naiki. Bagaimana tidak, bersilang KA Argo Wilis 6 di stasiun Caruban dan KA Sancaka 84 di stasiun Paron. Persis seperti KA Kahuripan yang biasa aq naiki. Selama perjalanan, aq dibayangi rasa lapar dan lelah. Mencoba lah nasi goreng khas Reska KA GBMS, yang dengar-dengar dari slentingan temen-temen RF sih enak. Nah, kali ini aq memesan Nasi Goreng dengan ayam goreng sebagi pelengkap. Sesuai yang aq duga. Rasanya enak dan cukup IDR 13.000 saja. Aq kira perjalanan semakin lancar, ternyata semakin tersendat ketika memasuki stasiun SoloJebres, harus disusul KA Sancaka 83 ke arah Yogyakarta. Cukup dag dig dug juga melihat jam menunjukkan pukul 19.30, dimana jadwal KA Prambanan Express berangkat dari stasiun SoloBalapan. Karena maksud hati ingin “nunut” dari Lempuyangan ke stasiun Tugu Yogyakarta, mengingat motor masih di parkir di stasiun Tugu dan KA GBMS tidak berhenti di stasiun tersebut.
Berhenti di jalur 2 stasiun Paron untuk bersilang dengan KA Sancaka tujuan Surabaya
Stasiun Walikukun, Ngawi

Stasiun Sragen

Stasiun Solo Jebres
di sini disusul oleh KA Sancaka tujuan Yogyakarta

Belum selesai pula di sini, KA juga harus BLB (Berhenti Luar Biasa) di stasiun Solo Balapan (seharusnya berjalan langsung). Karena menunggu KA Sancaka aman masuk stasiun Purwosari (setelah Solo Balapan) terlihat di jalur 2 yaitu KA Prambanan Express (bersyukur masih ada harapan untuk “nunut” hehehe...) KA Madiun Jaya Ekonomi tujuan Madun di jalur 3 dan KA Argo Dwipangga tujuan Gambir, Jakarta disediakan di jalur 5. Setelah berangkat, di stasiun Purwosari pun masih tertahan di spoor belok jalur 4, karena di susul KA Argo Dwipangga berjalan langsung. Akhirnya sampai di stasiun kebanggaan kota Yogyakarta yakni Lempuyangan tepat pukul 21.00. tercatat keterlambatan selama 1,5 jam dari jadwal. Dan aq pun turun serta menunggu KA Pramex dan akhirnya aq pun sampai di Yogyakarta dan kembali ke kamar kost-kostan dengan selamat. Alhamdulillah... ^_^
Nyampe deh di Lempuyangan... ^_^


Just, sedikit kesan dan kritik untuk perjalanan yang cukup melelahkan hari ini (1 Juli 2012).
-         -  KA Sancaka 82 yang lumayan disiplin
-         -  Interior KA yang nyaman
-         - Perjalanan menyenangkan, bertemu teman-teman sesama hobi (Railfanz)
-         - Nasi Goreng Reska khas GBMS yang yummy... ^_^
-         - Keterlambatan karena KLB muatan rel.. ==”
-         - What a full of joyness and fun day.

Yupz that’s my “Trip Repot ila SGU” yang fun dan bener-bener membuat fresh pikiran setelah UAS. Sekian dulu yach.. nantikan trip repot saya selanjutnya... ^_^

Salam Semboyan 35

(Wise)