Masuk DAOP VII
|
Masuk Madiun |
|
Suasana stasiun yang cukup lengang |
|
Ketemu K3 "Nutrisari" dual logo |
|
Ketemu kumpulan KRDE AC dan KRL KFW |
Sesampainya di stasiun Madiun, KA masuk jalur satu. Aq pun turun sejenak untuk sekedar berfoto-foto ria. Dan Kereta kembali diberangkatkan. Waw, ternyata perkiraanku salah. Sesama Sancaka tidak jadi silang di Madiun. Aq pun bergegas naik. Sesampainya di stasiun Babadan, bersilang dengan KA ArgoWilis tujuan Bandung. Sempet BLB sebentar dan itu aq manfaatkan untuk sekedar say hai ke temen Railfan yang tidak sengaja bertemu di sana, namanya Chypto, kebetulan pas lagi hunting di sana.
|
Bersilang dengan KA Argo Wilis 5 tujuan Bandung |
|
Ketemu temen sehobi |
Perjalanan berlanjut, sesampainya di stasiun Saradan, aq lihat sinyal mengindikasikan semboyan 6 yang berarti “hati-hati kecepatan tidak boleh lebih dari 30 km/h”. Waah berarti bersilang dengan sesama Sancaka di sini. Dan ternyata benar. KA Sancaka 81 tujuan Yogyakarta berjalan langsung di jalur 2 stasiun Saradan. Setelah Sancaka 81 beralalu, kini Sancaka 82 kebali melanjutkan perjalanan. Merupakan pemandangan yang cukup eksotis menurut saya. Di petak Saradan-Wilangan, di sini terdapat banyak tiber/tikungan sehingga untuk KA dengan rangkaian panjang, akan terlihat liukan rangkaiannya yang menawan.
|
Semboyan 6 indikasi berjalan hati-hati atau masuk spoor belok |
|
Masuk spoor belok untuk berslang dengan sesama Sancaka |
The next stop is Stasiun Nganjuk. Disini biasanya banyak temen2 RF yang sedang hunting. Tapi karena banyak yang berhalangan, jadi sepi juga stasiun tanpa kehadiran para Railfans. Bertemu 3 biji plasser dan 1 gerbong penolong milik DAOP 7 MN di jalur 1. Lanjutkan perjalanan hingga Kertosono. Di sini tampak rangkaian KA BangunKarta yang stabling untuk diistirahatkan sebelum berdinas sore menuju PasarSenen Jakarta. Di jalur 3 tampak rangkaian KA Kahuripan 124 yang terlepas dari lokomotifnya karena harus isi HSD (bahan bakar Lokomotip) dan diputar posisi lokomotipnya.
|
Masuk jalur 2 stasiun Nganjuk |
|
Rangkaian KA BangunKarta yang sedang bobok siang |
|
Rangkaian KA Kahuripan yang lokomotifnya harus diputar dan diisi HSD |
|
Percabangan menuju Kediri - Tulungagung - Blitar - Malang Biasanya belok kanan, sekarag belok ke kiri |
Perjalanan berlanjut hingga stasiun Jombang. Aq tak banyak bergerak, hanya duduk termenung menikmati perjalanan. Tampak di jalur 3 KA Logawa tujuan Purwokerto. Karena aq merasa cukup capek, aq putuskan untuk sekedar istirahat sejenak, tapi gag tidur. Sembari menikmati perjalanan dan menanti sampai di tempat tujuan.
Welcome ila DAOP VIII
Tepat pukul 13.30 KA GayaBaruMalam Selatan masuk jalur 1 Stasiun Surabaya Gubeng. Setelah berpaitan dengan teman-teman, aq langsung masuk dan mengambil posisi yang PW (Posisi Wenak). Kereta berangkat pukul 14.00 tepat. Selama perjlanan, kereta melaju kencang dengan suara bising khas Kelas ekonomi yang ngangenin... ^_^
|
KA 115 GayaBaruMalam Selatan |
|
Di dalam KA GBMS |
Karena cukup capek jadi ya, aq hanya terduduk di seat nomer 16 D kereta nomor 3. Banyak sekali insiden yang cukup membuat kuping penat, kebanyakan bagi mereka penumpang KA yang tidak tahu persis tempat duduknya, tempa duduknya ditempati orang lain, salah masuk kereta, dan bla bla bla... Aq kira PT KAI musti berbenah karena penulisan di tiket yang sedikit membingungkan penumpang. Banyak yang mengira kata “K3-sekian” menganggap mereka berada di kereta nomor 3, padahal “K3” berarti Kereta kelas Ekonomi, sedangkan nomor kereta berada di angka selanjutnya.
Perjalanan cukup tersendat ketika memasuki stasiun Mojokerto. Di sini KA menunggu bersilang cukup lama. Aq kira ada silangan dengan KLB (Kereta Luar Biasa) karena barusan dapet kabar dari teman kalo ada KLB jalan ke arah Jember. Ternyata bersilang dengan KA Logawa, huufftt... sempet upset juga. Lalu kembali berangkat jalur 2 stasiun Mojokerto. Belum selesai disini, kembali dihadapkan sendatan di stasiun Curahmalang. Barulah KLB ang dimaksud bertemu disini. Kereta yang aq naiki harus berjalan langsung di spoor belok karena spoor lurus berisi KLB muatan rel. Sesuai syarat KLB muatan rel, sebisa mungkin masuk spoor lurus. Jadi KA lain harus mengalah dan berjalan langsung di spoor belok. Sehingga memerlukan waktu tambahan yang mengakibatkan keterlambatan.Perjalanan kembali dilanjutkan, kereta behenti di stasiun Jombang. Bertemu dengan rangkaian KA BangunKarta yang sudah siap di jalur 3. Dengan lokomotif CC 203 20 salah satu lokomoif favorit sahabatku. Hehe. Kemudian kereta berhenti di stasiun Kertosono, tampak KA Rapih Ndoho tujuan Malang lewat Kediri – Tulungagung – Blitar. Kalo dilihat dari jamnya, sudah terlambat parah. Karena pukul 16.00 baru nyampe di Kertosono. Selanjutnya berhenti di stasiun Nganjuk, biasanya tiap sore banyak teman-teman Railfans nongkrong dan hunting di sini. Tapi entah kenapa hari itu terlihat sepi sekali. Lumayan banyak yang naik di stasiun ini. Namun pemandangan yang kurang sedap pun masih tetap terlihat di dalam kereta selama perjalanan. Seperti yang sudah aq jelaskan tadi... hadeh... ==”
|
Masuk jalur 2 stasiun Mojokerto |
|
Bersilang dengan KA Logawa tujuan Jember |
|
Bersilang dengan KLB muatan rel ini yang membuat semua perjalanan jadi tersendat... ==" |
|
KA BangunKarta tujuan PasarSenen Jakarta via Semarang siap di jalur 3 stasiun Jombang |
|
KA Rapih Ndoho tujuan Malang lewat Blitar di jalur 3 stasiun Kertosono |
|
Stasiun Nganjuk lagi... |
|
Nasi Goreng Reska |
Terkesan perjalanan yang aq tempuh kali ini, tak beda jauh dengan perjalanan KA Kahuripan yang biasa aq naiki. Bagaimana tidak, bersilang KA Argo Wilis 6 di stasiun Caruban dan KA Sancaka 84 di stasiun Paron. Persis seperti KA Kahuripan yang biasa aq naiki. Selama perjalanan, aq dibayangi rasa lapar dan lelah. Mencoba lah nasi goreng khas Reska KA GBMS, yang dengar-dengar dari slentingan temen-temen RF sih enak. Nah, kali ini aq memesan Nasi Goreng dengan ayam goreng sebagi pelengkap. Sesuai yang aq duga. Rasanya enak dan cukup IDR 13.000 saja. Aq kira perjalanan semakin lancar, ternyata semakin tersendat ketika memasuki stasiun SoloJebres, harus disusul KA Sancaka 83 ke arah Yogyakarta. Cukup dag dig dug juga melihat jam menunjukkan pukul 19.30, dimana jadwal KA Prambanan Express berangkat dari stasiun SoloBalapan. Karena maksud hati ingin “nunut” dari Lempuyangan ke stasiun Tugu Yogyakarta, mengingat motor masih di parkir di stasiun Tugu dan KA GBMS tidak berhenti di stasiun tersebut.
|
Berhenti di jalur 2 stasiun Paron untuk bersilang dengan KA Sancaka tujuan Surabaya |
|
Stasiun Walikukun, Ngawi |
|
Stasiun Sragen |
|
Stasiun Solo Jebres di sini disusul oleh KA Sancaka tujuan Yogyakarta |
Belum selesai pula di sini, KA juga harus BLB (Berhenti Luar Biasa) di stasiun Solo Balapan (seharusnya berjalan langsung). Karena menunggu KA Sancaka aman masuk stasiun Purwosari (setelah Solo Balapan) terlihat di jalur 2 yaitu KA Prambanan Express (bersyukur masih ada harapan untuk “nunut” hehehe...) KA Madiun Jaya Ekonomi tujuan Madun di jalur 3 dan KA Argo Dwipangga tujuan Gambir, Jakarta disediakan di jalur 5. Setelah berangkat, di stasiun Purwosari pun masih tertahan di spoor belok jalur 4, karena di susul KA Argo Dwipangga berjalan langsung. Akhirnya sampai di stasiun kebanggaan kota Yogyakarta yakni Lempuyangan tepat pukul 21.00. tercatat keterlambatan selama 1,5 jam dari jadwal. Dan aq pun turun serta menunggu KA Pramex dan akhirnya aq pun sampai di Yogyakarta dan kembali ke kamar kost-kostan dengan selamat. Alhamdulillah... ^_^
|
Nyampe deh di Lempuyangan... ^_^ |
Just, sedikit kesan dan kritik untuk perjalanan yang cukup melelahkan hari ini (1 Juli 2012).
- - KA Sancaka 82 yang lumayan disiplin
- - Interior KA yang nyaman
- - Perjalanan menyenangkan, bertemu teman-teman sesama hobi (Railfanz)
- - Nasi Goreng Reska khas GBMS yang yummy... ^_^
- - Keterlambatan karena KLB muatan rel.. ==”
- - What a full of joyness and fun day.
Yupz that’s my “Trip Repot ila SGU” yang fun dan bener-bener membuat fresh pikiran setelah UAS. Sekian dulu yach.. nantikan trip repot saya selanjutnya... ^_^
Salam Semboyan 35
(Wise)
Trip Repot ila SGU... ^_^