Selasa, 30 November 2010

Is a Young Marry a Problem?

Most of the people in this world have known about love. In Indonesia, the teenagers from high school level have a couple even they only like to love or truly love. But not less of them get marry before their time, that’s called young marriage. Young marriage is a marriage that committed by a young couple. It’s caused by many factors, for example the teenagers who want to get merry impatiently, an accident, and many others. The survey says that most of young marriages happen at isolated villages which the people have Low Educations and mull the future less. Most of them just graduated from elementary school or junior high school level.

Young marriages have many flaws, moreover the couple who are not ready yet to have a household. Because many of them don’t have any jobs yet to get basic necessities of life. The jobs are really necessary. If they don’t get a job, they can’t give money, and their household will be broken even they will be divorce, moreover if they have a child. From where this child gets the better future if his or her parents can’t’ give the best to him or her?  So the parents doing are very influenced to their children growth. If they can’t educate and give their children good parenting, the risks will be horrifying. All of the children will be a bad people.

The criminal case usually happen caused by people who can’t give money to their family. Many of them are the young couple who don’t have a job yet. So, for giving basic necessities.  they usually through the wrong ways. They steal, doing bad to get something they want. They use their own potentials unwisely.  They have strong body, they have smart think, but they use them in wrong way. It’s a disgraceful incident in our life.

Talking about disgraceful thing. Many young couples have married because of accident. So, it makes their parents disappointed, and not less of them, don’t admit their baby. Because they don’t want their baby become a disgrace of their family. The word accident is taken from the incident called pregnant without daddy. The woman who get this incident usually through the wrong way by abortion (kill the baby before the baby get born). Whereas this way can kill herself. But only to cover up her disgrace, anything she does.

HIV/AIDS can spread to a couple who one of them have bad habit. Like free sex, or the woman who has spread before, perhaps caused of her bad habits. The main problem is how about their children? Of course it can spread to the baby too and make the baby suffer a long his or her life. What a big sins to the couple?

From that reasons, why the young marriage have many flaws. It can be avoided by save the relationship when still steady or try to be patient to get job and enough income before marry although still have a student status. Those suggestions can help to prepare the future to be success household and happy family, of course have a certain quality of generations. (Wise)

Indahnya Berbuka Puasa Bersama........

Ramadhan bulan penuh berkah…
Tunaikan sahur jalani ibadah…
Ikhlaskan diri saling berbagi…
Mulyakan silaturahami…...


Begitu lantunan yang sering terdengar di bulan yang penuh maghfiroh, yaitu ramadhan. Bulan yang di mana Allah melipatgandakan pahala amal shaleh hingga 70 kali lipat. Seluruh umat Islam turut merayakannya. Banyak kegiatan yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya bulan ini. Yang paling favorit dilakukan saat Ramadhan ini adalah berbuka, dan berbuka pun berbagai macam bentuknya mulai dari individual hingga buka bersama dengan anak yatim.

kebersamaan dengan teman-teman
Namun berbuka bersama sepertinya sangat menyenangkan. Rasa kebersamaan dan saling memahami pun sangat terasa. Apalagi rame-rame bersama dengan teman-teman. Seperti yang dialami oleh salah satu siswi MAN Kota Keiri 3. Nurina, mengaku merasa senang bisa berkumpul dengan teman-temannya di sekolah meskipun agak takut karena acaranya berlanjut hingga waktu Isya’. Memang proses buka bersama di Madrasah ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumya. Baru tahun 2009 ini diselenggarakan acara buka bersama serempak 1 generasi dengan dikoordinir masing-masing kelas beserta pembinanya. Pada kelas sepuluh dilaksankan pada tanggal 7 September 2009, kelas sebelas pada tanggal 8-nya dan 9 untuk kelas duabelas.

Walau terasa menyenangkan, tetapi ada saja hal yang membuat buber di sekolah. Salah satunya yang paling terkenal yaitu sebagian hadir sebagian lagi menghilang atau tidak hadir. Banyak sekali yang mengeluhkan hal ini. Alasan untuk tidak hadir pun bermacam-macam mulai dari rumahnya jauh dari sekolah hingga yang merasa takut untuk pulang malam-malam. “ada sebagian yang tidak ikut karena rumahnya jauh dan takut pulang malam-malam”, ujar siswi kelas X-2.

Meskipun begitu, tidak membuat acara yang diadakan setiap bulan Ramadhan ini buyar begitu saja, karena masih ada pihak yang mendukung acara ini. Terbukti pada saat acara berlangsung banyak pula yang hadir, karena mungkin merasa kekompakan selalu menjadi prioritas utamadalam suatu perkumpulan meskipun hanya berbuka bersama. Seperti yang terjadi pada siswi lain, Izati, XI-Axel, merasa silaturahm iakan terus terjalin dan akan terkenang. Memang akan lebih bermakna jika sesuatu yang special dialami bersama dengan teman. Sebelum berbuka dimulai, perta buber biasanya mengambil waktu untuk ngabuburit atau menunggu adzan Maghrib dengan berdzikir, tadarus, atau tahlilan bersama.

Inilah waktu yang ditunggu-tunggu yaitu adzan maghrib, setelah berdo’a bersama baru mereka merasakan nikmatnya berbuka setelah seharian berpuasa. Biasanya untuk pembatal puasa adalah minuman yang manis dan menyegarkan seperti es buah, es teh, dll. Tidak lupa ta’jil untuk pengganjal perut berupa kue atau buah-buahan.

saat menyantap ta'jil
Ada saja yang menggangu tradisi ini, meskipun tidak terlalu dipikirka berat, namun sesuatu ini adalah hal terpenting dan harus ada dalam buber, yaitu menu. Pada umumnya peserta buber dianjurkan untuk membayar iuran terlebih dahulu. Setelah dana terkumpul semua, giliran pencari menu yang mulai kebingungan. Dengan dana yang sedemikian, menu apakah yang sekiranya pantas untuk dihidangkan, tentunya melalui musyawarah dahulu. Ada yang memilih catering karena dirasa lebih mudah, tetapi ada yang memasak sendiri karena dirasa lebih murah.

Ada dua pilihan untuk menyantap menu utama, yaitu setelah shalat Maghrib atau sebelumnya. Banyak yang beranggapan “makan ingat shalat, atau shalat ingat makan”, maksudnya daripada shalat tidak tenang karena memikirkan makan mendingan makan dulu baru shalat. Tapi ada pula yang beranggapan “biar tidak ada tanggungan “ maksudnya daripada makan menjadi beban karena belum shalat, lebih baik shalat dulu baru makan. Hal ini yang mewarnai kecerian buber di MAN Kota Kediri 3 yang diadakan setahun sekali.

Puasa identik dengan ibadah. Dan ibadah yang paling populer di bulan Rmadahan setelah puasa dan tadarus adalah shalat tarawih. Memang tidak diwajibkan, namun banyak kaum muslimin yang turut mengerjakannya. Tetapi, kebijakan pihak madrasah yang mengkhawatirkan siswanya pada malam hari, maka dibatasi pukul 19.00 WIB siswa-siswi pesrta buber diharapkan meninggalkan tempat (baca : pulang). Karena situasi madrasah yang remang-remang membuat kekhawatiran terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Acara buber tahunan ini meninggalkan kesan yang luar biasa bagi pesertnya. Ada yang merasa baru pertama mengadakan buber serempak karena pada waktu masih duduk di bangku MTs, belum pernah diadakan buber serempak, kalaupun ada, yang mengadakan adalah OSIS, bukan perkelas. Apabila menghendaki perkelas saja dan lokasinya tidak di sekolah. Belum lagi yang dari SMP karena ada yang berbeda agama. Walaupun terdapat berbagai keluhan saat acara berlangsung seperti, ada yang tidak hadir, khawatir pulang malam. Rasa kompak, kebersamaan, dan persaudaraan mereka terjalin sangat erat karena bisa menikmati indahnya berbuka setelah seharian puasa dan penuh aktifitas. Harapnanya buber ini bisa dilaksanakan setiap tahun di bulan Ramadhan. (Wise)

Senin, 29 November 2010

Kisah Putri Kasihan

Canna Island, adalah sebuah pulau yang semi besar karena luasnya hanya sekitar 64800 km2. Terdapat sebuah tanjung yang sangat terkenal di pulau ini. Namanya Chantique Foreland. Selain itu, juga terdapat salah satu dari puluhan kerajaan yang ada di pulau ini yang letaknya dekat Chantique Foreland. Namanya Gracias Kingdom. Letaknya tidak terlalu jauh dari tanjung tersebut. Hanya berjarak 16 mil ke arah selatan. Kemudian ada tugu warna merah. Di situlah pintu gerbang menuju Kerajaan Gracias.

Di Gracias Kingdom, hiduplah seorang putri yang cantik tetapi ceroboh. Namanya Dilla Princess atau biasa disebut dengan Putri Kasihan. Mengapa disebut Putri Kasihan ? pertanyaan yang cukup logis. Setap hari sang putri selalu bersedih. Padahal putri Dilla biasa hidup dengan kemewahan dan kebahagiaan. Namun bagi seorang putri. Apalah arti sebuah kebahagiaan tanpa seorang pangeran yang mendampingi hidupnya. Akibat kecerobohannya, sudah limabelas kali cintanya tidak diterima atau dalam bahasa Russianya ditolak.

Cinta pertama Putri Dilla berawal dari sebuah pesta perayaan ulangtahun kerajaan. Saat itu sang putri hendak mengambil sendoknya yang jatuh. Pada saat yang sama tiba-tiba seorang pangeran mengambilkan untuknya. Dengan wajah yang berseri-seri sang pangeran berkata,” Maaf Nona, ini sendok Anda yang jatuh.” Sang putri pun terpesona kepadanya. Kemudian mereka pun berbincang-bincang dan saling mengenal. Sebenarnya sang pangeran juga terpesona melihat kecantikan putri Dilla. Namun ketika ia hendak menembak sang putri, tanpa disadari sang putri kentut dengan suara yang keras dan bau yang khas (lebih dari sekedar bau). Melihat hal itu sang pangeran pun kecewa dan meninggalkan putri sendirian karena dirasa tidak sopan terhadap orang lain.

Kejadian itu sering terjadi pada Putri Dilla hingga limabelas kali dengan pangeran yang berbeda. Bahkan sang putri pernah jatuh cinta kepada pangeran tertampan di pulau Canna. Namun akibat kebiasaan buruknya yang sering mengupil dan terkadang mencium ketiaknya, lagi-lagi sang putri ditolak. Padahal itu adalah kesempatannya untuk merebut pangeran tampan itu.
Kabar tentang kecerobohan dan kejorokan sang putri terdengar hingga ke Raja Norgard (ayah putri Dilla). Dengan penuh rasa malu sang raja berkata,” Hai anakku, Ayahanda sangat kecewa dan malu berat atas kelakuan jorokmu itu.” Sang putri berkata,” Aku minta maaf, Ayahanda. Tapi aku berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi.” Raja bertanya,” Kau yakin dengan keputusanmu?” sang putri membalas dengan tegas, “akan kulakukan demi mendapatkan cintaku, Ayah”. Sang ayah menjawab,” Bagus! Hilangkan kebiasaanmu itu. Dengan begitu kau akan mendapatkan seorang pangeran untuk mendampingi hidupmu kelak.” Putri berkata,” Tetapi berita tentang kejorokanku sudah tersebar di seluruh pulau Canna. Apakah masih ada pangeran yang mau denganku?” Sang Raja menjawab,” Pasti ada! Bersabarlah, Nak!” Sejak itu, sang putri mulai meninggalkan sifat kejorokannya sedikit demi sedikit dan memulai hidup barunya dengan kesopanan.
Suatu hampir malam terjadi perampokan di istana. Meskipun kawanan perampok tidak berhasil membawa harta sepersen pun tapi setidaknya mereka berhasil menculik Putri Dilla. Setelah kejadian itu sang Raja langsung mengerahkan sejumlah pasukannya untuk mencari Putri Dilla.

Di tengah perjalanan, betapa bodohnya para perampok tersebut hingga lupa untuk membungkam mulut putri Dilla. Karena ketakutan Putri Dilla pun berteriak minta tolong dengan sangat keras sehingga perampok tersebut kewalahan. Si bos perampok mengomeli anak buahnya, ”Kenapa tidak diplester saja mulutnya! Dasar bodoh!” si anak buah malah berkata,” Maaf bos plesternya habis tadi buat menambal ban dan atap yang bocor.”  Suara putri Dilla terdengar oleh pangeran Phalevhu yang tengah berburu rusa. Tanpa pikir panjang, sang pangeran langsung lari untuk menolong sang putri. Setelah pangeran Phalevhu menemukan gerombolan penculik putri Dilla, pangeran pun langsung menghajar perampok itu satu per satu. Setelah para perampok kabur ketakutan, pangeran Phalevhu langsung membebaskan putri Dilla.

Pada pandangan pertama, pangeran Phalevhu merasa terkagum dengan kecantikan putri Dilla. Tidak hanya pangeran Phalevhu, tetapi putri Dilla pun juga ikut terkesan dengan kegagahan pangeran dalam penumpas kawanan perampok itu. Pada saat hendak melepas tali yang mengikat kaki putri, pangeran Phalevhu bertanya,” Hai putri cantik, siapa namamu?” dengan tersipu putri berkata,” Aku Dilla, putri dari raja Gracias Kingdom. Terimakasih sudah menyelamatkan aku. Kamu siapa? Dari mana?” Pangeran menjawab,” Kenalkan, aku Pangeran Phalevhu dari kerajaan Escaflowne.” Akhirnya mereka saling mengenal.
Pangeran Phalevhu mengantar putri Dilla pulang ke istana. Di perjalanan, pangeran Phalevhu berhenti di sebuah kedai es krim dan mengajak putri Dilla untuk makan es krim bersama. Mereka memakan es krim bersama-sama bahkan terkadang mereka saling menyuap dan saling tukar pengalaman. Di tengah canda tawa mereka, tiba-tiba pangeran Phalevhu bersin dengan keras sampai-sampai kotoran hidungnya meloncat ke es krim putri Dilla. Putri Dilla berkata,” kamu baik-baik saja kan, Pangeran?” Pangeran Phalevu menjawab,” Ah tidak, ini cuma bersin biasa. Tolong aku disuap es krim lagi dong!” Tanpa disadari, putri Dilla mengambilkan es krimnya yang terdapat kotoran hidung pangeran tadi dan menyuapkannya ke pangeran. Awalnya pangeran biasa-biasa saja. Namun lama-lama pangeran terlihat seperti orang yang mabuk dan akhirnya pangeran mati. Karena kaget dan bingung, putri Dilla langsung lari untuk meminta pertolongan. Tetapi sialnya, sang putri tidak dapat bantuan, malah penuduhan yang didapatnya. Putri Dilla pun dibawa ke istana bersama dengan pasukan Gracias Kingdom yang kebetulan mengetahui hal itu. 

Berita tentang kematian pangeran Phalevhu dan penuduhan terhadap putri Dilla telah sampai ke Raja Musashi, ayah pangeran Phalevu. Akhirnya Raja Musashii menuntut kepada Raja Norgard untuk menghukum putri Dilla dengan hukuman yang setimpal. Di istana, setelah Raja Norgard mengetahui berita tersebut dari Raja Musashi, dia seakan-akan tidak percaya. Dengan penuh rasa marah Raja Norgard berkata kepada Putri Dilla,” Dilla! Apa yang kamu lakukan itu membuat ayah marah. Kau telah mencoreng nama baik Gracias Kingdom. Sebagai hukuman, kau dipenjara di Basement terbawah selama empat tahun.” Putri Dilla yang sedikit bodoh tidak tahu harus melakukan apa untuk bertahan. Tetapi karena itu perintah ayahnya, dia menurut saja.

Di dalam penjara. Putri Dilla terus menangis, menangis dan menangis. Setelah dua bulan, putri Dilla mengalami stres yang berlebihan. Dia pun menjadi amnesia, idiot, dan gila karena penderitaannya yang semakin lama semakin menjadi-jadi. Meskipun Raja Norgard sudah membebaskan putri Dilla, ia pun tak kunjung sembuh dari kegilaannya. Setiap hari putri Dilla selalu memanggil nama pangeran Phalevu sambil tertawa layaknya orang gila yang berlebihan. Tidak ada satu tabib maupun dukun yang berhasil menyembuhkannya. Sampai akhirnya putri Dilla meninggal. Wajahnya yang konyol dengan lidah yang menjulur keluar dan senyuman yang tidak meyakinkan, putri Dilla dimakamkan di belakang istana. Raja dan Ratu Norgard yang tak kuasa melihat kematian putri pertamanya, menangis tidak karuan. Tiba-tiba Ratu Norgard berkata,” Suamiku, sudahlah biarkan Dilla pergi dengan tenang. Lagipula kematian Dilla bukanlah akhir dari segalanya kan ? toh masih ada Maryz, putri kedua kita.” Raja berkata,” Benar juga ya! Kenapa aku menangisi kematian Dilla yang sifatnya jorok dan ceroboh itu. Dengan begini kita kan bisa lebih memperhatikan Maryz.” Ternyata selama ini Raja dan Ratu Norgard lebih menyayangi Maryz yang lebih sopan daripada Dilla yang ceroboh. Sejak itu nama Putri Kasihan selalu dikenang seluruh warga Canna Island karena riwayatnya yang lebih banyak penderitaan daripada kebahagiaan. (Wise)

FINDING DUKE

The morning had come. It was very good time for Duke to harvest its grapes. Duke is a grape farmer. He lived with his wife and his son. Manna , his wife asked to Duke,” Good morning Honey, are you fine?” Duke answered ,”oh yes, I am fine, as fine as our son, Danys.” Suddenly Danys said,” Papa, I’m sorry, I’m not fine today.” Duke asked ,”Why, are you sick?’’ Danys anwered,” I don’t know, but it’s not too bad. You can work as usually, I’m sure everything will be OK!”. After having breakfast and took care his animal, Duke began to harvesting its farm. That day, the grape was very delicious and too much. Duke could sell all grapes to the market. A lot of harvesting time Duke get a lot of money too.

One day on Summer, the Duke went out of home, it looked the sky was be rainy and little storm. But that time was harvesting the farm. ”Oh my God, I’m confused, if I don’t harvest that time my grapes would be broken. But if I harvest my farm that day, I will be sick, sigh !” grumble Duke. The wind was blowing faster and faster, the sky was darker than before. Duke said ,”It’s very dangerous, but …… ah I don’t care, I should harvest my farm.”

Minutes by minutes, hours by hours, the rain was very hard. Duke was still at his farm. Manna said,” Duke, let’s go inside, the weather is not good for you. Come in !” Duke answered, ”I’m sorry Manna, I couldn’t leave it. I must harvest my grapes now!” Manna says to Duke ,”Maybe there will be big storm soon, let’s go inside, ouch ! the wind is very strong !” After that, Manna went inside and leave Duke alone.
 
The following day, the mayor came to Duke’s house and said to Manna and Danys ,”I’m sorry but it’s very grievous. Duke was missing !” Manna said with her weep ,”Oh my God, Duke, where are you going now ?” Danys said, ”Let’s go to look for father, Mom!” “That’s good idea Danys, let’s go!” answered Mayor.
The day by day, Mayor, Manna, and Danys hadn’t found Duke. Finally, they arrived at a small island. Manna asked ,”Is it the place ?” Danys answed ,”I don’t know, well let’s try to look for him.” Mayor said,” I have an idea!” Danys asked ,”What is it ?” Mayor answerd, ”Wait a minute, there are three ways, Manna go straight! Danys go to left way ! and myself go to right way.”

By spirited, they looked for Duke in the small island, but until they went back together, they hadn’t found him. “Do you agree if we stay here ? just tonight .” Mayor’s suggestion. “Up to you, if we can find Duke my husband.” Manna’s answer. Finally they stayed in that island.
At night, suddenly Danys heard voice. The voice was like a ghost. Danys was frightened and confused. “Help……… help……….help me ……..anyone will help me !” the voice was like a lady crying. Finally, Danys went out of the tent, and went to the voice direction. Danys said, ”There looks like a white cloth is involved at high tree. It waves as thought calls me……, it’s a ghost !!!!” So Danys ran away to the tent as fast as it can. Then it told to his mother and mayor about that case. The next morning, they began to go to the high tree where the white cloth is. They were surprised, because the white cloth is Duke. Finally they found Duke. The mayor took Duke to hospital.
Arrived there, Doctor said ,”Mr. Duke was hurt, he must have a long rest.” Manna said to Duke ,”Duke, I’m so sorry, I didn’t care you when you were storm beaten.” Duke said ,”Never mind, actuality, I was wrong only I didn’t pay attention your advice. I know, that weather was very dangerous for us, fortunately we are still alive. You know ? the storm was very fightful me, I hadn’t been ready, so the storm brought me to the small island.”

Five years later. “It was time to harvest for them, but the weather was not good again, so it would break our farm. Why do you not harvest today ?” Manna’s question. Duke answered ,”because, I don’t care my farm”. (wise)

Sabtu, 27 November 2010

Road to PSE

packing before berangkat....
Minggu, 4 Juli 2010 aku berniat untuk silaturahmi ke rumah saudara di Karawang. Paginya sebelum berangkat aku sempat liqo’ dulu, ya hitung-hitung jalani rutinitas, karena liqo’ sebelumnya sempat ditunda. Sehari sebelumnya sudah aku persiapkan segalanya, bahkan sampai kucatat biar nggak ada yang ketinggalan. Kali ini aku menggunakan KA Bangun Karta, jadwalnya sih agak nyantai. Keretanya berangkat dari Kertosono sekitar jam 5 kurang. Nggak sempat makan banyak akhirnya mbekal aja, hanya nasi sama ayam goreng aja. Untuk camilan dan oleh-oleh sudah tidak ditanya lagi, sudah tertata rapi. Jam 3 sore aku sama saudaraku berangkat menuju stasiun Kertosono. Kira-kira butuh waktu 50 menitan perjalan untuk menuju ke sana, maklum lalu lintas agak padat jadi agak molor dikit. Akhirnya sampai stasiun sekitar jam 4 sore. Setelah sholat Ashar aku menunggu di peron. Di sela waktu menunggu, datang dua maestro jalur selatan yaitu KA Sancaka tujuan Yogyakarta yang ditarik mengunakan CC 201 92, dan KA Kahuripan  tujuan Bandung yang ditarik menggunakan CC 201 97. Sambil kulihat disekitar stasiun, ternyata ada satu gerbong pembangkit dan satu gerbong K1 milik Bangun Karta. Sempat berpikir, kenapa masih ada gerbong yang tidak dipakai, padahal musim liburan penumpang semakin banyak.  Mungkin masih butuh perawatan saja.
Southern Travellers
Gerbong K1 dan BP yang ditinggal

Perjalanan Kertosono - Madiun
Tak lama kemudian KA Bangun Karta masuk jalur 1. kebetulan aku mengambil gerbong agak belakang (gerbong 3). Setelah masuk ternyata penumpangnya belum begitu banyak. Masih ada kursi-kursi yang kosong. Menurutku interior Bangun Karta ini beda dengan KA eksekutif lain. Yang membedakan yaitu terdapat running text yang memberitahukan ke penumpang lokasi stasiun dimana kereta sedang berhenti (mungkin sekarang sudah mulai banyak interior KA yang semakin bagus dengan running text seperti New Argo Jati, Bogowonto dll).
terdapat running text yang memberitahukan ke penumpang lokasi stasiun dimana kereta sedang berhenti
banyak kursi yang masih kosong
Tepat jam 16.45 Bangun Karta berangkat meninggalkan stasiun Kertosono. Kebetulan hari sedang cerah waktu itu, jadi bisa melihat pemandangan di sore hari. Terlihat sawah nan hijau memanjakan mataku, sekilas juga terlihat PT Temprina, percetakan koran Jawa Pos yang terletak di Nganjuk. Selama perjalanan menuju Nganjuk, aku disibukkan dengan menyamankan tempat, mulai mengatur kursi agar sedikit lebih santai, menata barang bawaan, baca buku sambil mendengarkan lagu dari MP3. Setelah sampai di Stasiun Nganjuk, ternyata KA berhenti sangat lama, menunggu bersilang dengan Argo Wilis. Sempat aku merasa heran. Namun seketika aku teringat, bahwa beberapa hari sebelumnya ada kecelakaan KA Logawa anjlok di Saradan dan menewaskan beberapa penumpangnya serta membuat rel menjadi rusak, akhirnya setiap KA yang melintas harus mengurangi kecepatan hingga 5 km/jam. Setelah berangkat, sampai di Saradan, ternyata benar KA melaju dengan sangat pelan. Mungkin ini salah satu penyebab kenapa terlalu lama berhenti di stasiun Nganjuk.
Setelah sholat, dan makan malam aku sekedar ingin melihat keluar di pintu gerbong, yang kebetulan KA berhenti di stasiun Caruban untuk bersilang dengan Sancaka. Sedikit kurang beruntung karena turun hujan. Jadi tidak bisa melihat indahnya malam penuh bintang (dalam hatiku berkata). Selama perjalanan menuju Madiun, tidak ada yang menarik, karena hujan menghalangi pandangan, selain itu juga karena perjalanan malam. Akhirnya aku hanya melihat tayangan KATV, tau-tau sudah sampai di Madiun. Di sinilah mulai banyak penumpang yang naik dan mulai penuh. KA berhenti cukup lama, jadi aku sempatkan untuk keluar dan mengambil beberapa gambar. Ternyata masih banyak penumpang yang menunggu keretanya datang. Mungkin mereka penumpang dari Gajayana, Matarmaja, Bima, dan Turangga. Karena musim liburan biasanya banyak orang pergi ke luar kota untuk sekedar silturahmi atau rekreasi.
ketika sampai di Madiun
Setelah berangkat, aku sempat melihat KRDE Madiun Jaya yang berhenti di depo KA. Sekali lagi karena kondisi hujan sehingga tidak memungkinkan untuk mengambil gambar. Kalaupun bisa pasti hasilnya kurang bagus. Setelah itu KATV menayangkan film kalau nggak salah judulnya Taxi (nggak tau Taxi yang keberapa) Selama perjalanan KA hanya berhenti di stasiun Paron, itupun cuma sebentar. Karena tidak ada hal yang menarik, aku hanya mendengarkan lagu sambil membaca buku, sesekali melihat ke jendela. Memang rasanya berjalan agak lambat karena goncangannya tidak begitu terasa dan kondisi ruangan gerbong kedap suara.

Solo – Semarang = Gelap….
Tidak terasa KA sudah sampai Solo Jebres dan berangkat langsung tanpa mengurangi kecepatan (tidak berhenti). suasananya tidak terlalu ramai, dan tidak ada gerbong yang parkir di stasiun. Sempat heran, perasaan belum berhenti sama sekali sejak menunggalkan stasiun Paron. Mungkin karena lalu lintas cukup lengang sehingga masinis bisa langsung tancap gas karena ingin segera sampai di Semarang agar bisa istirahat atau mungkin ganti shift. Di Solo aku sempatkan untuk melihat keluar. Karena terlalu gelap jadi tidak bisa mengambil gambar. Padahal maksud hati ingin memotret percabangan rel yang menuju Yogyakarta (Jalur Selatan). beberapa menit kemudian aku kembali ke tempat duduk dan mambalut diri dengan selimut yang diberikan oleh petugas, karena udaranya yang kebetulan cukup dingin. Akhirnya selama perjalanan aku hanya melihat film saja dengan sedikit ngantuk karena efek obat batuk yang aku minum sore tadi.

pemandangan PLTU Semarang dari kereta
Film usai ketika sampai di stasiun Gundih. Kulihat KA langsung jalan dan terlihat percabangan menuju arah Cepu. Kulihat pula di sekitar, ternyata para penumpang mulai kelelahan dan akhirnya menikmati perjalanan dengan tidur. Setelah melewati stasiun Alastuwa. Aku beranjak menuju pintu untuk melihat keluar. Beberapa saat kemudian pemandangan menakjubkan pun tersajikan. KA berjalan pelan dan di sisi kanan kirinya terdapat semacam kolam yang luas (semacam tambak), dan jaraknya sekitar 1 meter dari posisi kereta. Kemudian terlihat cahaya lampu terang dan sangat banyak, di situlah letak PLTU Semarang yang bisa dinikmati keindahan kemilau lampu dari kereta. Lalu KA berhenti di sinyal, entah kenapa pihak stasiun Semarang Tawang belum mengizinkan KA masuk karena mungkin peron yang masih terisi dengan kereta lain.  Kesempatan ini aku gunakan untuk mengambil beberapa gambar dan menikmati keindahan lampu PLTU. Namun sangat disayangkan karena bintang-bintang yang bertaburan di langit malam tertutupi oleh mendung. Padahal jika langit cerah, akan lebih menakjubkan lagi Kuasa Allah melalui gemerlap bintang-bintang di langit. Setelah beberapa menit kemudian, kereta melaju lambat memasuki stasiun stasiun Semarang Tawang. Karena berhenti cukup lama, kusempatkan keluar dan melihat di sekeliling stasiun. Tidak ada satu gerbong pun yang parkir di stasiun Semarang Tawang. 
para pedagang asongan menjajakan dagangannya ke penumpang KA
papan informasi arah dan jarak kota lain dari Semarang
Hanya satu lokomotif dengan warna hijau kuning, kalau tidak salah lokomotif BB200xx. Suasana stasiun cukup ramai, dan kebanyakan dari mereka adalah penumpang KA Argo Bromo Anggrek Malam, dan Sembrani. Lalu kereta berangkat menuju Stasiun Semarang Poncol. Di sini kereta berhenti untuk bersilang dengan KA Senja Kediri dari Jakarta menuju Kediri. Setelah itu baru kereta kembali melesat melanjutkan perjalanan. Karena cukup capek riwa-riwi, akhirnya aku duduk sambil melihat lampu-lampu kota dari candela.
bersilang dengan Senja Kediri
Fenomena Plabuan – Cirebon…….
Ketika sampai di daerah sebelum stasiun Plabuan, aku sempatkan untuk melihat keluar dari pintu. Wuih, inilah pemandangan yang aku tunggu. Kereta berjalan dengan kecepatan sedang, melaju di sisi hutan yang lebat. Dan di sebelah utara terlihat hamparan pantai laut jawa yang luas dan jarak bibir pantainya kurang lebih 3 - 4 meter dari kereta. Terdengar desahan ombak pantai semakin mengingatkan aku betapa indah dan besarnya Kuasa Allah swt.

Tak terasa setelah lelah, dan akhirnya pun tertidur. Sampai juga di stasiun Cirebon. Keluar dan  ku pandang suasana di subuh hari. Memang belum pada buka toko-tokonya. Masih ada banyak pedagang asongan. Lalu peron yang sedang direnovasi. Mungkin akan ditinggikan. Karena peron sebelumnya terlihat masih rendah, jadi penumpang yang naik kereta harus melalui tangga yang disediakan atau bahkan harus langsung naik (lompat) ke pintu kereta. Ya, InsyaAllah perubahannya makin cepat. Mengingat banyak juga KA yang berhenti di stasiun Cirebon untuk menaikturunkan penumpang. Di sisi lain aku melihat rangkaian Argo Jati yang masih diparkir dan untuk disiapkan berangkat  menuju Jakarta pagi harinya. Sebelum berangkat, sempat datang KA Sembrani dari arah Surabaya dan berhenti di jalur 1. Selang beberapa menit, Bangun Karta meninggalkan stasiun. Selama perjalanan kereta melaju dengan cepat, berbeda jauh dengan perjalan sebelum stasiun Cirebon. Karena factor kondisi rel dan bantalan yang sangat baik, memungkinkan kereta dapat melaju hingga kecepatan +100 km/h. berbeda dengan kondisi rel di wilayah timur yang memaksa KA untuk melaju dengan kecepatan terbatas.
suasana stasiun Cirebon ketika subuh
gerbong Argo Jati yang masih diparkir
Fajar di Bekasi – Pasar Senen…..
Menjelang fajar, sampai juga di stasiun Bekasi. Terlihat KRL Ekonomi yang bersiap di peron 4. suasana pagi yang sejuk dan mendung membuat mata kembali segar setelah capek melihat berbagai fenomena-fenomena selama perjalanan. Setelah berhenti cukup lama. Kembali melanjutkan perjalanan menuju Jatinegara. Seperti biasa, KA harus antri dulu karena peron yang masih terisi kereta lain. Padahal Jatinegara memiliki cukup banyak jalur dan peron. Terlihat situasi mulai sibuk, dengan banyaknya penumpang yang menunggu keretanya. Kebanyakan dari mereka adalah penumpang KRL, Fajar Utama Jogja, dan Purwojaya. Terdapat lokomtif CC 201 xx yang sibuk mondar-mandir pindah jalur. Ada juga Plasser Theurer yang parkir di jalur paling ujung. Dan juga para pedagang asongan yang mulai mengais rezeki dari barang dagangannya. Di bagian tikungan terlihat dipo Jatinegara, yang merupakan tempat lokomotif-lokomotif KA jarak jauh menuju Jawa Tengah – Jawa Timur. Lalu kereta melaju melanjutkan perjalanan menuju tujuan akhir yaitu stasiun Pasar Senen.
masuk stasiun Bekasi
pagi di Jatinegara
CC 201 03
Sesampai di stasiun, turun dan sempat ngongkek boyok, aku jalan –jalan sebentar melihat sekeliling stasiun, terlihat rangkaian Fajar Utama Semarang yang siap berangkat menuju Semarang. Dan juga satu hal yang mengalihkan perhatianku. Diantara peron-peron yang padat dengan calon penumpang, ada satu peron yang kondisinya cukup bersih namun tidak ada satu penumpang pun yang menunggu di peron tersebut. Peron yang di maksud adalah peron 6 yang terlihat begitu sepi dan lengang.
sibuknya Pasar Senen
peron 6 yang sangat sepi

rangkaian Bangun Karta yang baru saja kunaiki
Tiba waktunya setelah beberapa menit berjalan-jalan aku melanjutkan perjalanan menuju Karawang dengan Serayu/Cipuja pagi untuk mengunjungi rumah saudara. Banyak hal yang menarik selama perjalanan. Tapi dibalik itu semua, harapanku yaitu kualitas perkeretaapian agar semakin diperbaiki supaya masyarakat Indonesia semakin mempercayai jasa kereta api dan semakin mencintai serta bangga dengan produk-produk Indonesia. (Wise)

Selasa, 23 November 2010

Argo Jati Ingkang "Baroe"

Peresmian New Argo Jati
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) meluncurkan rangkaian baru kereta ramah lingkungan pada kereta api (KA) New Argo Jati yang menghubungkan kota Jakarta dan Cirebon, di Stasiun Cirebon, Selasa (3/11). Sehingga saat ini  PT. KAI telah memiliki dua rangkaian KA ramah lingkungan, setelah sebelumnya diluncurkan pada musim angkutan lebaran 2010 yang digunakan pada KA Argo Lawu relasi  Gambir – Solo Balapan. Kereta ramah lingkungan ini memiliki sistem sanitasi dan pembuangan akhir yang mengolah kotoran menjadi cairan jernih yang tidak mengganggu lingkungan.

Rangkaian kereta New Argo Jati memiliki 6 kereta eksekutif, 1 kereta restorasi (makan) dan 1 kereta pembangkit dengan kapasitas 300 tempat duduk, menggantikan rangkaian KA Argo Jati yang selama ini melayani masyarakat Cirebon dan sekitarnya menuju Jakarta dan sebaliknya. Fasilitas yang dimiliki oleh kereta baru ini sangat memanjakan penumpang, dikarenakan selain adanya pendingin udara yang lebih baik, juga terdapat fasilitas lainnya.
Masing-masing kereta dilengkapi dengan informasi petunjuk urutan kereta secara digital. Terdapat pula running text, yang dapat mengetahui kecepatan KA, Stasiun serta tanda waktu. Disediakan bagasi barang yang tertutup layaknya di pesawat terbang. Dan juga ruang bagasi yang luas di ujung kereta guna menyimpan barang-barang yang lebih besar.
Mata penumpang pun dimanjakan oleh tayangan audio video dan TV flat dengan gambar serta suara lebih jernih. Di masing-masing kursi penumpang yang nyaman sesuai ergonomis dan dapat diputar, pada bagian atasnya terdapat lampu baca dan penerangan yang dapat diatur oleh penumpang. Sumber listrik untuk mengisi ulang baterai laptop atau pun handphone juga ada.
Jendela penumpang dimodifikasi minimalis dilengkapi dengan tirai tarik, sehingga penumpang merasa lebih terjaga privasinya. Bagi penumpang yang ingin merokok, telah disediakan ruangan khusus di kereta restorasi. Namun, di bordes pun bisa digunakan untuk merokok dan disana telah disediakan kursi kecil sebagai tempat duduk.
Toilet yang tersedia di kereta ini pun tidak kalah nyamannya dengan ruang yang lebih luas. Dan yang paling menarik di rangkaian kereta ini, yaitu adanya fasilitas jaringan wifi yang berada di kereta makan. Yang memungkinkan penumpang untuk mengakses internet selama perjalanan.

KA Milik Kita Bersama
Walikota Cirebon, Subardi S.Pd, sempat mencoba duduk di salah satu kursi pada rangkaian KA New Argo Jati, sesaat setelah meresmikannya. Subardi yang didaulat untuk meresmikan KA milik Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon ini, tak kuasa memperlihatkan antusiasmenya pada rangkaian kereta ini. Karena sebelum dimulainya prosesi peluncuran KA New Argo Jati, Subardi didampingi oleh Vice President (VP) Daop 3, Muhardjito, menyempatkan diri untuk melihat rangkaian ini, baik interior maupun eksteriornya.
“Saya mewakili masyarakat Kota Cirebon, menghaturkan rasa terima kasih kepada PT. KAI yang telah memberikan kereta ramah lingkungan ini, dan kami merasa bangga, karena setiap tidak daerah memiliki kereta ini,” ucap Subardi saat memberikan sambutan. Ia menambahkan, dengan adanya KA ini, akan jelas sekali bermanfaat bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya.

Tampilan eksterior KA New Argo Jati (photo by : PaguyubanCirex)
Tampilan interior KA New Argo Jati

“Kami tidak akan bosan untuk menghimbau kepada masyarakat, bahwa kereta api adalah milik kita bersama, dan kita juga harus merawatnya bersama-sama,” ajak Subardi ke seluruh tamu undangan serta warga Cirebon yang turut menghadiri peluncuran ini. Dan ia pun berharap kepada PT. KAI untuk terus meningkatkan pelayanannya dan menjadi semakin baik.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur PT. KAI, Darmawan Daud mengungkapkan permintaan angkutan menggunakan kereta api cenderung meningkat. Mengingat semakin padatnya angkutan jalan raya. Serta semakin kritisnya para pelanggan dalam menilai kualitas layanan masing-masing moda transportasi. “Hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menghadirkan produk-produk unggulan yang semakin berkualitas,” ujar Darmawan.
“Diharapkan perjalanan kereta api ini dapat memberikan kontribusi terhadap solusi kemacetan di jalan raya, karena kemampuannya mengangkut secara massal. Selain itu kereta api merupakan kendaraan yang hemat energi, hemat lahan dan ramah lingkungan,” lanjutnya. Masih di dalam sambutannya, Darmawan meminta dukungan dari semua pihak sehingga kelestarian kereta api ramah lingkungan ini dapat terus dipertahankan dan diharapkan dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat Cirebon.
Muhardjito mengutarakan, KA New Argo Jati dijalankan dengan pola W Slag, atau empat kali berangkat dan pulang pada perlintasan Cirebon – Jakarta. “Semoga persembahan produk baru ini dapat memuaskan pelanggan KA umumnya dan khususnya pengguna kereta api Argo Jati,” kata Muhardjito. (humaska)