Yuhu ... ketemu lagi dengan trip repot saya... :p
Beberapa waktu lalu saya sudah mengalami perjalanan yang cukup panjang yaitu Keliling Jawa mengunakan kereta api. Nah kali agak sedikit berbeda, Saya baru saja melakukan perjalanan yang wajib untuk dibuat trip repot. Bukan tentang explore tapi lebih “RACE”. Yup bener sekali, kali ini touring saya bertemakan Race dalam lintasan Pantura. Seperti apa repotnya? Set your belt and bring the action... :D
Sekitar satu bulan sebelumnya, Saya
mendapat tawaran dari temen saya Yohanes Prabowo dan Paulus Akwa yang mana mereka
penggemar touring. Tawarannya sih simple, “yuk ke JKT” cuman kali ini agak
beda. Kalo seperti biasa saya kelayapan memanfaatkan kereta api, kini selingkuh
ke roda enam. Yup, ke JKTnya naik bis. But it’s not just a bus, it’s SCANIA
bus. Powered by SCANIA dengan type K380ib yang mana memiliki tenaga yang lebih
besar dari bis- bis lain. Eeerr.... sekilas saya sih agak ragu, tapi setelah
saya pikir-pikir, kapan lagi coba? Beberapa waktu yang lalu juga sudah gagal
menikmati pantura, sekarang ada kesempatan. OK i take that chance.
Sebulan sebelumnya telah dipesankan
melalui Yohanes Prabowo panggil saja mas Bowo, tiket bus untuk menuju JKT. Bus
yang kami naiki adalah sebuah PO yang sudah tak asing lagi di kalangan
penggemar bis, yup that is Nusantara. Untuk kelas yang diambil juga gak
tanggung-tanggung, SUPER EKSEKUTIF dengan kode perjalanan NS 01. Alasan kenapa
pesan tiketnya sekitar sebulan sebelumnya hanyalah untuk mendapatkan posisi
HOTSEAT deretan kursi paling depan agar bisa lebh mantab menikmati bioskop
Pantura. Tarif yang dikeluarkan emang agak mahal sih IDR 225.000 dari Kudus
tujuan Jakarta.
Tepat tanggal 10 Desember 2013, yaitu hari dimana saya melakukan perjalanan
perdana mengarungi pantura. Pagi hari saya sudah siap siap senjata dan amunisi
(baca: camera dan perlengkapannya). Rencana awal, emang berangkat barengan tapi
ga taunya mas Bowo dan mas Acka ada urusan jadinya saya berangkat duluan, nanti
ketemu on the spot. Perjalanan menuju Kudus pun diawali. Saya pun menuju
Giwangan, meski sebenarnya ada bis langsung tujuan Semarang – Kudus, namun saya
mencoba untuk selo dengan sedikit ngecer. Awalnya saya menunggang bis paling
fenomenal se-Jalur Selatan bagian timur yaitu Sumber Group berikut
penampakannya
Sumber Selamat Discovery version W 7078 UZ |
Menuju Solo bersama bis langganan saya.
Sepanjang perjalanan saya manfaatkan untuk menyimpan energi agar tetap fit saat
berpantura, tak lupa saya juga berbekal vitamin C. Sepanjang JOGLO (baca: Jogja
- Solo) hanya terlelap saja. Maklum perjalanan pagi tidak ada lawan yang
berarti, hanya truk-truk pasir dan mobil yang memenuhi jalan raya -_-. Akhirnya
mendarat di Solo pukul 11.40 masih ada waktu buat ke toilet, dan sholat. Habis
itu langsung menuju pemberangkatan bis Solo Barat. Langsung deh siap di jalur
keberangkatan. PO Safari, tanpa pikir panjang saya pun langsung naik. Dapet
hot-seat sih, tapi ingat tujuan awal, jaga stamina buat malamnya, hehehe
Yah sepanjang jalan cuma melongo
sesekali tidur, bangun eh udah nyampe Salatiga. Dapet sms dari mas Wo, “sudah
sampai Ungaran” walah saya aja masih di Salatiga. Memang sepanjang perjalanan
Solo – Semarang cukup lama karena taspat dan banyaknya kendaraan.
Safari AC LUX |
Pukul 15.00 tepat saya mendarat di
Terboyo, cuman ga masuk ke dalem. Di sinilah check point kami. Sembari menunggu
mas acka yang masih dalam perjalanan. Kami pun sekedar jajan di tepi jalan. Eh
nongol PO Haryanto The Unicorn. Salah satu pejuang pantura yang udah terkenal.
Sesekali melihat Nusantara jadul masih jalan aja, walau hanya Semarang – Kudus.
Setalah cukap lama dan kami pun berkumpul, pas sekali bus yang dicari nongol.
Yup Nusantara jadul lokalan tujuan Kudus pun sudah siap. Naiklah kami, barengan
dengan para karyawan pabrik dan kantor yang pulang ke Kudus. Okupansinya juga
lumayan lah untuk ukuran bis lokalan.
Sesampainya di depan garasi Karanganyar,
kami turun dan langsung menuju ruang tunggu keberangkatan. Masih sepi sih,
belum ada bus yang datang. Akhirnya kami memutuskan untuk jajan dulu di warung
depan. Waktu sholat Maghrib tiba, saatnya sholat karena mengadakan perjalanan
saya jama’ saja. Seusai ibadah, langsung menuju ruang pemberangkatan, dan bus
pun sudah siap. Barisan Super Eksekutif sudah datang menunggu penumpang. Mulai
NS 01, NS 90, NS 04, dan NS 99 berkumpul. Sayang waktu itu kumpulan bus
Eksekutif belum datang. Kali ini penumpang SE tidak terlalu banyak, maka NS 01
pun berangkat duluan. Dengan di handle oleh driver legendaris beliah Pak Tomy.
Betapa terkesannya saya, this is my first time naik touring Pantura menggunakan
bus mewah bertenaga besar SCANIA K380ib. Begitu keluar garasi, langsung ngacir,
ibarat pesawat yang clear to take off. Wuuuuzzz..... wahaw belum apa apa sudah
kerasa fly low di jalan raya. Selip kanan selip kiri dengan lihai pak Tomy
membawa batangannya.
NS 01 by SCANIA | Kudus - Rawamangun - Daan Mogot |
NS 04 by SCANIA | Kudus - Rawamangun - Lebakbulus |
NS 90 by Hino RK Air Suspension | Kudus - Bekasi |
NS 99 by SCANIA | Kudus - Bandung |
Parade Super NUSANTARA |
Shuttle bus from Terminal Kudus |
Seru di perjalanan, saatnya istirahat
makan malam di restoran mewah milik PO Nusantara. Yup this is So Tasty Resto. Service
makan yang cukup mewah dan nikmat tentunya. Seusai makan, waduh gerimis, tapi
tidak menyurutkan niatan saya untuk memotret walau cuma satu bis yang bandel
juga, karena waktu lalu gagal naik. Tidak lain adalah NS 71 yang terkenal
bandel larnya di pantura. Namun sayangnya saat NS 71 datang dan saya mendapat
potretnya. NS 01 harus segera berangkat karena ya penumpangnya sedang tidak
rame jadi cepet service makannya.
NS 71 by Hino RK Air Suspension | Kudus - Poris - Cimone - Tangerang |
Ready to rock Pantura... lawan pertama
adalah Shantika, namun jalanan cukup rame waktu itu, dan perjalanan dialihkan
melalui ring road jadi berpisah dengan Shantika. Namun di depan sudah nampak NS
99, goyang kanan kiri, cukup lama juga akhirnya kesusul sesama SCANIAnya...
hahaha... lawan berikutnya Shantika, Bejeu, Madu Kismo, dan Raya sekali libas
terlampaui.
Sesaat agak kaget, loh di sebuah rumah
makan masih berjajar Bejeu. Waduh ternyata berangkatnya terlalu awal. But it’s
ok. Menjelang tanjakan plelen, masuk kanan menyalip PO Haryanto, like a boss...
ya iyalah mesin tenaga gede, tanjakan mah sikat aja :D berikut video ringkasan
perjalanan saya... :D
That’s my fabolous trip. Karena sudah
tak banyak lawan, di daerah Cirebon saya pun tertidur. Saking nyamannya bangun
bangun udah nyampe Rawamangun. Dan di sini lah finish dari perjalanan panturaan
saya kali ini.
Overall perjalanan yang menyenangkan ini
berhasil membuat saya terkesan. Seru abis. Berikut sedikit penilaian saya
tentang NS 01
-
Driver yang handal
-
Service makan juga ok
-
Manuvernya dalam mendahului
lawan sangat mengesankan
-
Tapi sayang
keberangkatan yang terlalu awal, sehingga lawan sepadan (Muriaan) tidak bertemu
Ok itulah kesan pertama saya
berpanturaan. Terimakasih udah menyimak dan membaca, tunggu trip repot saya
berikutnya yang gak kalah seru yaa. See yaa... :D (wise)
Goyang Pantura bersama Nusantara NS 01 the Super Bus